Sebelum membuat karya seni kriya
yang sesungguhnya, terlebih dahulu dibuat rancangan atau desain sebagai
panduan. Berdasarkan rancangan tersebut, selanjutnya karya seni kriya dapat
diwujudkan dalam bentuk karya jadi. Pembuatan karya seni kriya umumnya dikerjakan
dengan tangan sehingga hasilnya tergantung dari keterampilan tangan pembuatnya.
Beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan dalam merancang dan membuat karya seni kriya adalah sebagai
berikut.
- Kegunaan. Faktor kegunaan dalam seni kriya menempati porsi
yang utama. Misalnya, pada kendi terdapat leher yang dibuat untuk pegangan
saat menuangkan air ke dalam gelas. Jika tidak diberi leher atau pegangan,
benda tersebut menjadi tidak berguna.
- Kenyamanan. Karena kegunaan menempati porsi yang utama, maka seni
kriya harus mempunyai unsur kenyamanan. Kenyamanan dalam hal ini berarti
enak dipakai. Dengan adanya unsur kenyamanan, berarti suatu benda telah
memenuhi fungsinya dengan baik. Misalnya, sebuah kursi harus disesuaikan
dengan ukuran duduk sehingga nyaman untuk diduduki.
- Bahan dan teknik. Pengetahuan terhadap bahan serta penguasaan
teknik pembuatan harus dimiliki seorang pencipta kriya. Setiap bahan
selalu memiliki sifat yang berbeda-beda. Tanah liat berbeda dengan lilin.
Semen berbeda dengan gips. Bahkan setiap jenis kayu mempunyai karakter
yang berbeda pula. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan seni kriya
harus dipilih sesuai karakteristik benda yang dibuat. Misalnya, keramik
dibuat dari tanah liat yang baik agar tidak mudah retak (pecah). Pemilihan
bahan tersebut disesuaikan pula dengan kemampuan teknis penciptaannya.
- Nilai seni. Daya tarik terhadap karya seni kriya ditentukan
oleh tampilan keindahannya. Jika dikaitkan dengan tujuan komersial
(penjualan), selain pertimbangan estetis, perlu juga mengikuti selera
konsumen dan ide kreatif.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, mohon tidak menuliskan SARA